Pentingnya Deteksi Dini untuk Keberhasilan Penanganan Skoliosis

Selasa, 08 Agustus 2023 - 08:20 WIB
loading...
Pentingnya Deteksi Dini...
Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang ke samping yang sering didiagnosis pada remaja. Sebagian besar penyebab skoliosis masa anak-anak tidak diketahui. Foto/Spine Clinic Family Holistic
A A A
JAKARTA - Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang ke samping yang paling sering didiagnosis pada remaja. Meskipun skoliosis dapat terjadi pada orang dengan kondisi seperti kelumpuhan otak dan distrofi otot, sebagian besar penyebab skoliosis masa anak-anak tidak diketahui.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat prevalensi skoliosis di Indonesia mencapai tiga sampai lima persen dari jumlah populasi. Kelainan pada tulang belakang tersebut ditemukan pada anak usia remaja usia sepuluh sampai 15 tahun.

Skoliosis, dikatakan dr Regina Varani dari Spine Clinic Family Holistic penting untuk dideteksi secara dini, yaitu pada usia 10-13 tahun. Skoliosis yang berat dapat mengganggu kesehatan, menimbulkan keluhan yang dapat mengganggu produktivitas, menurunkan kepercayaan diri.

“Skoliosis yang terdeteksi pada awal masa pertumbuhan dan saat kurva masih mild to moderate memiliki kemungkinan terkoreksi jauh lebih besar dan lebih mudah ditangani,” kata dokter yang juga instruktur SBP dan akupunktur tersebut.

“Terapi konservatif yang tepat dapat membantu memperbaiki kondisi skoliosis. Namun, terapi konservatif tersebut harus bersifat spesifik sesuai kurva skoliosis yang dialami, yaitu brace gbw dan latihan schroth,” lanjutnya.



Satu hal yang perlu diperhatikan adalah pasien skoliosis membutuhkan dukungan secara moral dari teman dan keluarganya. Sebab, terapi yang dilakukan dapat berlangsung dalam jangka panjang. Regina menekankan, pasien skoliosis tetap dapat hidup normal dan aktif selayaknya orang lain yang kondisi tubuhnya relatif normal.

Sebagai tempat penanganan skoliosis terkemuka, Spine Clinic Family Holistic melakukan manajemen nyeri dan berbagai masalah kesehatan melalui teknik akupuntur, latihan fisik, manual terapi serta menggunakan alat-alat terapi yang mutakhir dan efektif.

Peralatan itu antara lain ESWT (extracorporeal shockwave therapy/gelombang kejut), SIS (super inductive system/Elektromagnetik), TENS (elektrik), US (ultrasound), HIL (High Intensity Laser) dan LLLT (Low Light Laser Theraphy atau laser dingin).

Secara khusus, tenaga medis yang berpengalaman juga melakukan penanganan skoliosis dengan menggunakan metode Schroth Best Practice (SBP) dan brace GBW (Gensingen Brace). Kedua metode ini telah diakui sebagai pengobatan konservatif (tanpa operasi) terbaik berdasarkan studi ilmiah dari Jerman.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1559 seconds (0.1#10.140)